Kasus dugaan penyiraman air panas terhadap bayi berusia 1 tahun 3 bulan oleh seorang pengasuh di daycare Kiddy Space Indonesia, Depok, memicu kegelisahan para orang tua terhadap keamanan dan kredibilitas layanan penitipan anak tersebut. Husna Jerika, konsultan daycare tersebut, menggambarkan dampaknya sebagai trust issue yang signifikan, menuding bahwa insiden ini membuat orang tua merasa ragu untuk mempercayakan anak-anak mereka ke tempat ini, sementara sejumlah staf merasakan tekanan psikologis akibat pemberitaan yang ada.
Lebih jauh, situasi ini telah menyebabkan beberapa orang tua menarik anak mereka, sementara empat staf memutuskan untuk keluar dari pekerjaan tersebut. Kejadian tersebut juga memicu spekulasi mengenai legalitas operasional dari daycare, meskipun pihak Kiddy Space menegaskan bahwa mereka sedang mengurus perizinan yang diperlukan untuk memastikan usaha mereka sah secara hukum.
Irwan Renaldi, pemilik daycare Kiddy Space, menyatakan bahwa mereka berencana untuk meningkatkan sistem keamanan, termasuk modifikasi struktur kamar mandi agar aktivitas di dalamnya dapat dipantau dan mengurangi kemungkinan kejadian serupa terulang. Selain itu, langkah lain yang akan diambil adalah melakukan tes psikologis bagi calon karyawan dan pengasuh untuk memastikan mereka memenuhi standar emosional yang dibutuhkan dalam merawat anak-anak.
Sementara itu, penjelasan dari Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana memberikan gambaran mengenai motif di balik tindakan penganiayaan oleh tersangka, Seftyana. Ia mengungkapkan bahwa Seftyana merasa kesal lantaran korban terus menangis ketika dimandikan, yang mendorongnya untuk menyiramkan air panas ke tubuh bayi tersebut. Kejadian tersebut terjadi pada 2 Desember 2024, ketika orang tua korban telah menitipkan sang anak sejak pagi.
Insiden ini tidak hanya menyoroti pentingnya pengawasan ketat dalam layanan daycare, tetapi juga perlunya langkah-langkah antisipatif yang melibatkan pemantauan dan penilaian kompetensi emosional dari orang-orang yang bekerja di lingkungan semacam ini. Kejadian ini menuntut adanya tindakan cepat dari pihak berwenang dan pengelola daycare untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan anak-anak yang dititipkan.