Dalam pernyataan ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam, Ilham Nurhidayatullah, menunjukkan dukungannya terhadap Presiden Prabowo Subianto atas perhatian beliau terhadap vonis ringan para koruptor. Prabowo menyoroti ketidakadilan yang kerap terjadi dalam penanganan kasus korupsi, di mana pelaku yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah kerap kali mendapatkan hukuman yang terlampau ringan.
Ilham menilai langkah Prabowo ini sebagai suatu contoh teladan, menunjukkan bahwa ada upaya nyata dari pemerintahan dalam memberantas korupsi secara serius, dan bahwa hukum seharusnya tidak memandang bulu. Perhatian yang diberikan Prabowo terhadap suara-suara kritik dari masyarakat kecil juga mendapatkan apresiasi sebagai bentuk kebijaksanaan, memperlihatkan bahwa beliau mendengar dan memperhatikan keresahan publik.
Kasus terbaru yang disinggung melibatkan terdakwa korupsi di PT. Timah, Harvey Moeis, yang divonis 6,5 tahun penjara meski menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 300 triliun. Hal ini memicu banyak kritikan dari berbagai kalangan termasuk Prabowo yang menyampaikan pandangannya di acara Musrenbangnas RPJMN 2025-2029. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menekankan bahwa pelanggaran hukum yang berdampak besar semestinya dihukum dengan setimpal, dan hakim-hakim diharapkan untuk tidak memberikan vonis yang ringan. Ini menyoroti pentingnya penegakan hukum yang adil dan memberikan efek jera, demi kebaikan negeri.