Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (Bemnus) Jakarta melangsungkan aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan desakan untuk segera menangkap buronan kasus suap, Harun Masiku. Demonstrasi ini juga melibatkan aktivis anti korupsi yang sepakat dengan tuntutan tersebut.
Dalam aksi tersebut, pemimpin massa melakukan orasi dan menyampaikan kritik melalui teaterikal terhadap lambannya penyelesaian kasus ini, yang dianggap menciderai tekad dalam memerangi korupsi. “Pembiaran terhadap buronan seperti Harun Masiku akan menjadi preseden buruk bagi bangsa ini. Ini memberi kesan bahwa koruptor merasa aman dari hukuman,” ujar salah satu koordinator di depan Gedung KPK.
Demonstrasi ini dinyatakan sebagai manifestasi keresahan mendalam publik terhadap tidak selesainya kasus-kasus korupsi. Ada harapan besar dari peserta aksi agar KPK bisa menuntaskan kasus-kasus tersebut tanpa pandang bulu dan menunjukkan hasil nyata.
Para peserta aksi juga menyampaikan lima tuntutan kepada KPK: menjadi lembaga pemberantas korupsi yang berintegritas; menunjukkan capaian dalam 100 hari kerja kepengurusan baru; mengungkap tuntas kasus-kasus korupsi yang tertunda; menangkap dan memenjarakan Harun Masiku serta pihak pelindungnya; dan mewujudkan pemerintahan yang bebas dari korupsi.
Peserta aksi berharap kegiatan ini bisa memicu pimpinan KPK untuk lebih aktif dalam upaya pemberantasan korupsi. Bemnus mengajak masyarakat untuk ikut peduli dengan kasus Harun Masiku yang masih menjadi buron, dengan harapan agar semua pihak yang terlibat dalam kasus tersebut diadili sesuai hukum.